1. Koran
Digital
Koran digital atau (bahasa Inggris: e-paper)
termasuk ke dalam media yang dimengerti sebagai sarana komunikasi seperti pers,
media, media penyiaran (broadcasting) dan sinema yang merujuk pada berbagai
institusi atau bisnis yang berkomunikasi dengan para pembaca. Koran digital ini
merupakan koran yang dapat diakses melalui media elektronik seperti komputer
atau mobile handphone. Karena perkembangan teknologi, koran yang tadinya
berbentuk cetak surat kabar kini tak lagi berbentuk fisik melainkan berbentuk
digital atau elektronik. Dalam hal inilah koran mengalami proses digitalisasi
dan sudah banyak media massa yang mengembangkan teknologi koran digital ini dan
membuat bentuk online dari koran cetak. Koran digital berkembang pesat sejalan
dengan berkembangnya internet yang mulai dipopulerkan pada tahun 1982. Koran
digital muncul sebagai bentuk perkembangan teknologi komunikasi dan sekaligus
menjawab kebutuhan konsumen yang membutuhkan persebaran informasi yang cepat,
mudah, dan instan. Salah satu koran nasional yang mempelopori berkembangnya
koran digital ini adalah koran Kontan yang mulai membuat koran dalam bentuk digital
pada 2 Juli 2008 silam.
2. Konferensi
Video
Konferensi video (Inggris: videoconference) adalah
seperangkat teknologi telekomunikasi interaktif yang memungkinkankan dua pihak
atau lebih di lokasi berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman dua arah
audio dan video secara bersamaan. Perkembangan teknologi komunikasi membawa
perubahan pada proses penyampaian informasi. Bentuk informasi yang disampaikan
tidak hanya audio, tetapi juga visual. Konferensi video menggunakan
telekomunikasi audio dan video untuk membawa orang-orang di berbagai tempat
mengadakan rapat bersama. Konsep konferensi video sama seperti percakapan
antara dua orang (point-to-point) atau melibatkan beberapa tempat (multi-point)
dengan lebih dari satu orang di ruangan besar pada tempat berbeda. Selain
pengiriman audio dan visual kegiatan pertemuan, konferensi video dapat
digunakan untuk berbagi dokumen, informasi yang diperlihatkan komputer, dan
papan tulis. Konferensi video adalah teknologi yang sangat berguna untuk
telemedicine dan aplikasi telenursing, seperti diagnosis, konsultasi,
pengiriman gambar medis, dan lain-lain. Dengan menggunakan konferensi video,
pasien dapat menghubungi perawat dan dokter dalam keadaan darurat atau situasi
rutin, dokter dan paramedis profesional dapat mendiskusikan kasus di jarak yang
jauh.
3. Buku
Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu
teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia
dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan
tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang
disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling
sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk
elektronik yang ditayangkan oleh komputer.
4. E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning.
Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran
pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan
komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi,
dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung
dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning.
Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni
e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi
namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi
informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi
pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi
pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa
e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi
internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling
sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi
pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan
oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat
pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang
berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan
oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran
atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi
internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet.
Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik,
pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk
pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara
pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan
kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara
pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau
pembelajar). Kehadiran pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh email, kanal
chatting, atau melalui video conference.
5. Enhanced
Data Rates for GSM Evolution
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Evolution
adalah teknologi evolusi dari GSM dan IS-136. Tujuan pengembangan teknologi
baru ini adalah untuk meningkatkan kecepatan transmisi data, efesiensi
spektrum, dan memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru serta
meningkatkan kapasitas. EDGE adalah sebuah cara untuk meningkatkan kecepatan
data pada pranala radio GSM. Dengan menggunakan teknik modulasi dan skema
pengkodean yang berbeda dengan sistem GPRS sebelumnya, serta dengan melakukan
pengaturan pada pranala protokol radionya, EDGE menawarkan kapasitas yang
secara signifikan jauh lebih besar dari yang dimiliki oleh system GPRS.
6. VIDEO
TEKS
Videoteks adalah pelayanan informasi interaktif dari
komputer pusat yang memungkinkan individu untuk meminta kerangka informasi dari
komputer pusat melalui telepon atau kabel, untuk ditampilkan ada layar tampilan
video. Videoteks, atau yang juga disebut sebagai video-teks, dan teleteks merupakan
pelayanan informasi dalam bentuk tulisan alphanumeric dan grafis melalui layar
televisi. Informasi yang dimuat biasanya berupa berita, informasi kejadian
aktual, serta berbagai informasi mengenai kebutuhan sehari-hari seperti
prakiraan cuaca, nilai tukar mata uang, jadwal pertunjukan layar lebar, jadwal
keberangkatan kereta api, pesawat terbang, bus, serta ditambah iklan. Berbeda
dengan teleteks, videoteks memiliki kemampuan lebih, yaitu memungkinkan
penggunanya tidak hanya mengakses informasi satu arah, melainkan juga melakukan
komunikasi dua arah. Videoteks dikembangkan oleh Sam Fedida beserta
rekan-rekannya di British Telecommunications Research Laboratories pada tahun
1971. Perkembangan videoteks pada tahun 80- an dimulai dengan lahirnya empat
sistem videoteks yang masing-masing saling tidak kompatibel. Dalam format
apapun sesuai yang dikembangkan dinegara di atas, videoteks tetap merupakan
teknologi unggul yang menggabungkan komunikasi massa dengan teknologi komputer.
7. Perpustakaan
Digital/Digital Library
Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang
memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek
inforamsi tersebut melalui perangkat digital. Layanan ini diharapkan dapat
mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi obyek inforamsi seperti
dokumen, gambara dan database dalam format digital dengan cepat, tepat dan
akurat. Dengan adanya perpustakaan digital terdapat 2 dampak yaitu dampak
positif dan negative. Dampak positifnya adalah memungkinkan seseorang di
Indonesia untuk mengakses perpustakaan di berbagai negara, dapat membantu
peneliti dalam peneyelesaian penelitian, dan terjadinya tukar menukar informasi
atau tanya jawab dengan pakar. Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya
plagiat, tidak adanya lisensi hak cipa dan sumber daya manusia belum siap akan
kebutuhan digital library yang sangat dibutuhkan.